Bayi tabung atau in-vitro fertilization (IVF) merupakan salah satu metode pembuahan yang dilakukan dengan membuahi sel telur di laboratorium. Setelah sel telur berhasil dibuahi dan terbentuk embrio, maka embrio tersebut akan dipindahkan ke dalam rahim agar terjadi proses implantasi. Dengan metode tersebut, bayi tabung dapat menjadi solusi bagi para pasangan yang ingin memiliki anak namun memiliki masalah kesuburan.
Faktor Keberhasilan Bayi Tabung
Proses bayi tabung atau IVF merupakan proses yang sangat kompleks serta membutuhkan waktu, biaya dan tenaga yang tidak sedikit. Agar proses bayi tabung berhasil, ada sejumlah persiapan yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan keberhasilan proses bayi tabung. Selain itu, ada juga beberapa faktor lain yang dapat memengaruhi keberhasilan bayi tabung. Bagi Anda yang akan menjalani prosedur bayi tabung, berikut ini beberapa faktor keberhasilan bayi tabung yang perlu Anda ketahui:
Usia
Faktor usia ikut memegang peranan penting dalam keberhasilan proses bayi tabung. Dilansir dari NHS, perempuan usia muda memiliki peluang keberhasilan bayi tabung lebih tinggi jika dibandingkan dengan perempuan yang lebih tua.
Bagi perempuan berusia di bawah 35 tahun, keberhasilan program bayi tabung mencapai 32%. Sedangkan untuk perempuan berusia 35-37 tahun mencapai 25%, dan untuk perempuan di atas 40 tahun memiliki peluang keberhasilan di kisaran 4-11%.
Bagi perempuan, usia sangat berpengaruh pada kesuburan dan proses kehamilan. Seiring bertambahnya usia, kualitas sel telur wanita akan terus berkurang. Selain itu, kehamilan di atas usia 35 tahun juga meningkatkan risiko komplikasi kehamilan dan persalinan. Oleh karena itu, sebelum menjalani program bayi tabung, diperlukan perencanaan yang matang terutama terkait dengan usia calon ibu.
Kualitas Sperma
Selain kualitas sel telur, kualitas sel sperma juga menjadi salah satu faktor keberhasilan bayi tabung. Untuk itu sebelum proses bayi tabung dilakukan, perlu dilakukan analisis sperma untuk mengetahui jumlah sperma, motilitas (kemampuan untuk berenang), dan morfologi sperma (ukuran dan bentuk). Untuk mendukung keberhasilan sel sperma, diperlukan jumlah minimum sel sperma agar IVF menjadi efektif dengan kualitas sperma yang baik di setiap aspek.
Selain itu, usia sperma juga memengaruhi kualitas sperma yang akan digunakan dalam proses pembuahan. Di hari ketika sel sperma akan diambil untuk dilakukan pembuahan, maka Anda dan pasangan sebaiknya tidak berhubungan intim setidaknya dua hari sebelum proses bayi tabung namun tidak lebih dari 5 hari. Dengan demikian, sel sperma yang dihasilkan merupakan sel sperma dengan motilitas yang baik.
Kualitas Embrio
Setelah dilakukan proses pengambilan sel telur dan sel sperma, proses bayi tabung akan dilanjutkan dengan proses inkubasi untuk mengamati terjadinya pembuahan normal hingga terbentuk embrio. Setelah pembuhan berhasil, maka embrio akan ditanamkan kembali ke dalam rahim ibu agar terjadi proses implantasi. Umumnya embrio yang akan ditanamkan ke rahim ibu merupakan embrio yang berusia 3-5 hari. Jika embrio dalam kualitas baik, maka keberhasilan proses bayi tabung juga semakin meningkat.
Keberhasilan Implantasi
Tahap akhir dari bayi tabung adalah proses implantasi. Tahapan inilah yang menentukan apakah proses bayi tabung dapat berhasil atau tidak. Implantasi adalah proses melekatnya embrio pada dinding rahim untuk selanjutnya mengalami perkembangan. Terkadang, hasil embrio yang baik tetap memiliki peluang kegagalan untuk terjadinya implantasi.
Keberhasilan implantasi utamanya dipengaruhi oleh kondisi kesehatan rahim seperti apakah di rahim terdapat kelainan atau peradangan. Selain itu keberhasilan implantasi juga dipengaruhi oleh gangguan hormonal, infeksi, faktor kekebalan tubuh, dan faktor lainnya yang dapat menghalangi embrio sulit tertanam ketika ditransfer ke dalam rahim.
Program bayi tabung merupakan prosedur yang rumit dan keberhasilannya dipengaruhi oleh banyak faktor. Untungnya, beberapa faktor seperti kualitas sel sperma, sel telur seta kondisi rahim dapat dikondisikan sebelum program kehamilan. Untuk itu, sebelum menjalani proses bayi tabung sebaiknya dilakukan pemeriksaan menyeluruh agar Anda dan pasangan memiliki peluang keberhasilan yang lebih baik.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono